Minggu, 05 Desember 2010
Minggu, 24 Oktober 2010
Aku Bangga Jadi Siswa SMA Negeri 8 Surabaya
Aku Bangga Jadi Siswa SMA Negeri 8
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Surabaya atau yang biasa disingkat dengan sebutan “Smandela” adalah sekolah yang terletak di Jl. Sultan Iskandar Muda No. 42
Sebelum aku ceritakan mengapa aku bangga sekolah di SMAN 8, terlebih dahulu aku ceritakan bagaimana aku sampai bisa di SMAN 8. Waktu lulus SMP aku bingung mau sekolah dimana. Sebenarnya dari dulu aku sudah punya niat kalau aku harus melanjutkan sekolah di sekolah negeri. Tentu karena alasan biaya. Selain itu sekolah tersebut harus dekat dari rumah. Kulihat dua kriteria tersebut ada di SMAN 8 Sby. Tanpa pikir panjang aku langsung menempatkan SMAN 8 di pilihan pertama PSB online disusul dengan SMAN 7 dan SMAN 19.
Ketika aku tiba pertama kali di SMAN 8 , aku langsung kagum pada sekolah ini. Terutama ketika aku melihat tulisan “SAYA SIAP UNTUK TIDAK TERLAMBAT”. Tulisan itu secara tidak langsung menyuruh siswanya untuk berkomitmen tidak terlambat. Sebuah komitmen yang mengindikasikan sekolah ini sarat dengan kedisiplinan yang membawa pada kebaikan. AKU BANGGA JADI SISWA SMAN 8.
Saat MOS aku berkeliling di SMAN 8. Kulihat piala yang jumlahnya banyak sekali yang sudah tertata rapi di lemari kaca. Piala-piala tersebut kebanyakan dari bidang non akademik. Ternyata sekolah yang aku pilih memiliki banyak sekali prestasi. AKU SEMAKIN BANGGA JADI SISWA SMAN 8.
Tak lengkap rasanya kalau tidak berbicara masalah ekskul. Disini terdapat beragam ekskul yang sangat berguna bagi pengembangan diri para siswa. Dari sekian banyak ekskul yang ‘ditawarkan’ SMAN 8, aku sangat tertarik sama ekskul SKI. Sebuah ekskul yang mengajarkan aku arti agama yang sesungguhnya. Ternyata SMAN 8 punya ekskul yang aku inginkan, karena sesuai perencanaan masa depanku,selain kuinginkan ekskul tersebut juga aku banggakan.AKU SANGAT SANGAT SANGAT BANGGA BANGGA BANGGA JADI SISWA SMAN 8.
Akhirnya ketika Anda membaca paragraf ke enam ini. Baik itu di warnet, di rumah, di sekolah, atau tempat lainnya, saat itu juga berteriaklah dengan lantang “AKU BANGGA JADI SISWA SMA NEGERI 8
JAYALAH SMA 8, KAMI SELALU
Rabu, 13 Oktober 2010
Mau Dibawa Kemana Masa Depanmu?
Pertanyaan tersebut sangatlah diperlukan bagi seorang siswa karena dengan adanya pertanyaan tersebut akan mendorong siswa menjadi semangat belajar untuk mencapai masa depan yang ia impi-impikan.
Sebenarnya aku sudah memikirkan masa depanku dari SD. Pada waktu itu aku sudah berimpian bahwa kedepannya aku akan menjadi seorang guru. Yakni seseorang yang nantinya akan meyalurkan ilmu yang ia miliki kepada orang lain. Sungguh impian yang amat mulia.
Mulanya aku berpikir “Terserahlah aku jadi guru apa nantinya”. Tapi setelah aku pikir-pikir lebih baik aku menentukan ntar aku jadi guru apa supaya aku lebih fokus dalam mendalami impian tersebut. Akhirnya pada waktu SD juga aku memutuskan bahwa dimasa depan aku akan menjadi guru agama karena aku memang sangat mumpuni di bidang itu.
Niatku yang seperti itu membuat aku semakin semangat dalam belajar agama. Tentu saja aku juga semangat dalam mempelajari ilmu-ilmu lainnya karena aku yakin jika agama dan ilmu pengetahuan disatukan akan membentuk suatu kekuatan yang hebat. Maka dari itu meskipun orang-orang disekitarku menyarankan supaya aku ‘mondok’ setelah aku lulus SMP,aku menolaknya dengan mentah-mentah. Aku berkeyakinan di pondok itu hanya sedikit saja meningkatkan ilmu penetahuan sementara agamanya sangat berlebih. Beda dengan SMA. Di SMA aku diajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Sementara agamanya hanya sedikit saja. Maka dari itu aku mengimbanginya dengan ikut ekskul SKI. Aku melakukan itu semua karena aku nggak ingin menjadi seorang muslim yang tahunya hanya sholat tok,ngaji tok,dan dzikir tok,tetapi ilmu pengetahuannya rendah.
Habis lulus SMA ini aku ingin lebih fokus ke impianku,menjadi guru agama. Setelah lulus aku akan kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Disana aku akan mengambil jurusan pendidikan agama. Dari jurusan tersebut aku berharap aku bisa menjadi seorang ustadz atau guru agama di sebuah sekolah.
Aku sudah tahu konskuensi apa yang akan aku terima jika kelak impianku tersebut terwujud. Dua diantaranya adalah aku harus benar-benar paham ilmu agama beserta pendasaran yang logis dan bisa dipertanggungjawabkan dan aku harus bisa menjaga figuritasku dimata masyarakat kelak,baik tutur kataku,perbuatanku,juga cara berpikirku. Maka dari itu aku sekarang sering ikut kajian-kajian agama supaya wawasan agamaku bertambah. Selain itu sekarang aku berusaha bertutur kata dan berprilaku yang baik supaya aku nantinya terbiasa seperti itu di masyarakat.
Akhirnya aku memohon doa kepada semua orang yang mengenalku selama ini,terutama yang membaca blog ini supaya perjalananku menuju impianku berjalan dengan baik dan lancar sehingga nantinya aku bisa memajukan Islam. AMIN
tugasku
Banjir
Daftar isi |
Ciri-Ciri Banjir
Bencana banjir memiliki ciri-ciri dan akibat sebagai berikut- Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus sepanjang hari.
- Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu.
- Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan, dan manusia.
- Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di tempat-tempat yang rendah.
- Banjir dapat mendangkalkan sungai, kolam, atau danau.
- Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan sampah.
- Banjir dapat menyebabkan korban jiwa, luka berat, luka ringan, atau hilangnya orang.
- Banjir dapat menyebabkan kerugian yg besar baik secara moril maupun materiil.
Jenis-Jenis Banjir
Berdasarkan sumber air yang menjadi [penampung]] di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.- Banjir Sungai
- Banjir Danau
- Banjir Laut pasang
Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut- Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
- Pendangkalan sungai,
- Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
- Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
- Pembuatan tanggul yang kurang baik,
- Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa- Rusaknya areal pemukiman penduduk,
- Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
- Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
- Rusaknya areal pertanian
- Timbulnya penyakit-penyakit
- Menghambat transportasi darat
Referensi
- Sunarto,dkk, "Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta kls 6", Ganeca Exact, 9795713264, 9789795713265.
- Asep Kurnia Nenggala, "Pendidikan Jasmani dan Kesehatan". PT Grafindo Media Pratama, 9797583511, 9789797583514.
- Paul Bennet dan Barbara Taylor, "Planet yang Bergolak", Erlangga for Kids, 9790155239, 9789790155237.
- Soemarso Slamet Rahardjo, "Kembang ilalang di musim hujan", PT Balai Pustaka, 2003, 9796901102, 9789796901104.
- Usman Syihab, "Mencerdasi bencana: banjir, tanah longsor, tsunami, gempa bumi, gunung api, kebakaran", Grasindo, 2008, 9790254245, 9789790254244.
- Antony Milne, "Our Drowning World (revisi)", BPK Gunung Mulia, 9796873095, 9789796873098.
- "Wabana Ips Iimu Pengetahuan", Yudhistira Ghalia Indonesia, 979746718X, 9789797467180.
- "Geografi", Yudhistira Ghalia Indonesia, 1975, 9797468364, 9789797468361.
Borobudur
Borobudur | |
Informasi Bangunan | |
---|---|
Lokasi | dekat Magelang, Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 7°36′29″S 110°12′14″E / 7.608°LS 110.204°BT / -7.608; 110.204Koordinat: 7°36′29″S 110°12′14″E / 7.608°LS 110.204°BT / -7.608; 110.204 |
Arsitek | Gunadharma |
Penyelesaian | sekitar 800 TM |
Jenis | stupa and candi |
Daftar isi |
Nama Borobudur
Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra. Istilah Kamūlān sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa sansekerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur
Struktur Borobudur
Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa.Sepuluh pelataran yang dimiliki Borobudur menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.
Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.
Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.
Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai patung Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini.
Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.
Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.
Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur Mandala.
Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.
Relief
Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jātaka.Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.
Adapun susunan dan pembagian relief cerita pada dinding dan pagar langkan candi adalah sebagai berikut.
Bagan Relief | |||
---|---|---|---|
Tingkat | Posisi/letak | Cerita Relief | Jumlah Pigura |
Kaki candi asli | - ----- | Karmawibhangga | 160 pigura |
Tingkat I | - dinding | a. Lalitawistara | 120 pigura |
------- | - ----- | b. jataka/awadana | 120 pigura |
------- | - langkan | a. jataka/awadana | 372 pigura |
------- | - ----- | b. jataka/awadana | 128 pigura |
Tingkat II | - dinding | Gandawyuha | 128 pigura |
-------- | - langkan | jataka/awadana | 100 pigura |
Tingkat III | - dinding | Gandawyuha | 88 pigura |
-------- | - langkan | Gandawyuha | 88 pigura |
Tingkat IV | - dinding | Gandawyuha | 84 pigura |
-------- | - langkan | Gandawyuha | 72 pigura |
-------- | Jumlah | -------- | 1460 pigura |
Karmawibhangga
Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.
Lalitawistara
Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.
Jataka dan Awadana
Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an.
Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.
Gandawyuha
Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.
Arca Buddha
Selain wujud buddha dalam kosmologi buddhis yang terukir di dinding, di Borobudur terdapat banyak arca buddha duduk bersila dalam posisi lotus serta menampilkan mudra atau sikap tangan simbolis tertentu.Patung buddha dalam relung-relung di tingkat Rupadhatu, diatur berdasarkan barisan di sisi luar pagar langkan. Jumlahnya semakin berkurang pada sisi atasnya. Barisan pagar langkan pertama terdiri dari 104 relung, baris kedua 104 relung, baris ketiga 88 relung , baris keempat 72 relung, dan baris kelima 64 relung. Jumlah total terdapat 432 arca Buddha di tingkat Rupadhatu Pada bagian Arupadhatu (tiga pelataran melingkar), arca Buddha diletakkan di dalam stupa-stupa berterawang (berlubang). Pada pelataran melingkar pertama terdapat 32 stupa, pelataran kedua 24 stupa, dan pelataran ketiga terdapat 16 stupa, semuanya total 72 stupa Dari jumlah asli sebanyak 504 arca Buddha, lebih dari 300 telah rusak (kebanyakan tanpa kepala) dan 43 hilang (sejak penemuan monumen ini, kepala buddha sering dicuri sebagai barang koleksi, kebanyakan oleh museum luar negeri)
Secara sepintas semua arca buddha ini terlihat serupa, akan tetapi terdapat perbedaan halus diantaranya, yaitu pada mudra atau posisi sikap tangan. Terdapat lima golongan mudra: Utara, Timur, Selatan, Barat, dan Tengah, kesemuanya berdasarkan lima arah utama kompas menurut ajaran Mahayana. Keempat pagar langkan memiliki empat mudra: Utara, Timur, Selatan, dan Barat, dimana masing-masing arca buddha yang menghadap arah tersebut menampilkan mudra yang khas. Arca Buddha pada pagar langkan kelima dan arca buddha di dalam 72 stupa berterawang di pelataran atas menampilkan mudra: Tengah atau Pusat. Masing-masing mudra melambangkan lima Dhyani Buddha; masing-masing dengan makna simbolisnya tersendiri
Mengikuti urutan Pradakshina yaitu gerakan mengelilingi searah jarum jam dimulai dari sisi Timur, maka mudra arca-arca buddha di Borobudur adalah:
Arca | Mudra | Melambangkan | Dhyani Buddha | Arah Mata Angin | Lokasi Arca |
---|---|---|---|---|---|
Bhumisparsa mudra | Memanggil bumi sebagai saksi | Aksobhya | Timur | Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi timur | |
Wara mudra | Kedermawanan | Ratnasambhawa | Selatan | Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi selatan | |
Dhyana mudra | Semadi atau meditasi | Amitabha | Barat | Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi barat | |
Abhaya mudra | Ketidakgentaran | Amoghasiddhi | Utara | Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi utara | |
Witarka mudra | Akal budi | Wairocana | Tengah | Relung di pagar langkan baris kelima (teratas) Rupadhatu semua sisi | |
Dharmachakra mudra | Pemutaran roda dharma | Wairocana | Tengah | Di dalam 72 stupa di 3 teras melingkar Arupadhatu |
Tahapan pembangunan Borobudur
- Tahap pertama
- Tahap kedua
- Tahap ketiga
- Tahap keempat
Ikhtisar waktu proses pemugaran Candi Borobudur
- 1814 - Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di desa Borobudur. Raffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
- 1873 - monografi pertama tentang candi diterbitkan.
- 1900 - pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan candi Borobudur.
- 1907 - Theodoor van Erp memimpin pemugaran hingga tahun 1911.
- 1926 - Borobudur dipugar kembali, tapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaise dan Perang Dunia II.
- 1956 - Pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO. Prof. Dr. C. Coremans datang ke Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Borobudur.
- 1963 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Borobudur, tapi berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.
- 1968 - Pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.
- 1972 - International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.
- 10 Agustus 1973 - Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Borobudur; pemugaran selesai pada tahun 1984
- 21 Januari 1985 - terjadi serangan bom yang merusakkan beberapa stupa pada Candi Borobudur yang kemudian segera diperbaiki kembali. Serangan dilakukan oleh kelompok Islam ekstremis yang dipimpin oleh Husein Ali Al Habsyi.
- 1991 - Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Referensi
- Drs. R. Soekmono, (1973, 5th reprint edition in 1988). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 2nd ed.. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. hlm. 46.
- alubi Borobudur : Candi Berbukit Kebajikan.
- Soekmono (1976), page 35–36.
- Hiram W. Woodward Jr. (1979). "Acquisition". Critical Inquiry 6 (2): 291–303. DOI:10.1086/448048.
- ^ Roderick S. Bucknell and Martin Stuart-Fox (1995). The Twilight Language: Explorations in Buddhist Meditation and Symbolism. UK: Routledge. ISBN 070070234
Fisika
Akurasi | Terperiksa |
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki. |
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.
Daftar isi |
Sekilas tentang riset Fisika
Fisika teoretis dan eksperimental
Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis atau fisika eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang sukses.Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat dijelaska teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu contohnya adalah teori-M, teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun.
Teori fisika utama
Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya. Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.Bidang utama dalam fisika
Riset dalam fisika dibagi beberapa bidang yang mempelajari aspek yang berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi, diperkirakan sebagai bidang fisika terbesar, mempelajari properti benda besar, seperti benda padat dan cairan yang kita temui setiap hari, yang berasal dari properti dan interaksi mutual dari atom. Bidang Fisika atomik, molekul, dan optik berhadapan dengan individual atom dan molekul, dan cara mereka menyerap dan mengeluarkan cahaya. Bidang Fisika partikel, juga dikenal sebagai "Fisika energi-tinggi", mempelajari properti partikel super kecil yang jauh lebih kecil dari atom, termasuk partikel dasar yang membentuk benda lainnya. Terakhir, bidang Astrofisika menerapkan hukum fisika untuk menjelaskan fenomena astronomi, berkisar dari matahari dan objek lainnya dalam tata surya ke jagad raya secara keseluruhan.[sunting] Bidang yang berhubungan
Ada banyak area riset yang mencampur fisika dengan bidang lainnya. Contohnya, bidang biofisika yang mengkhususkan ke peranan prinsip fisika dalam sistem biologi, dan bidang kimia kuantum yang mempelajari bagaimana teori kuantum mekanik memberi peningkatan terhadap sifat kimia dari atom dan molekul. Beberapa didata di bawah:Akustik - Astronomi - Biofisika - Fisika penghitungan - Elektronik - Teknik - Geofisika - Ilmu material - Fisika matematika - Fisika medis - Kimia Fisika - Dinamika kendaraan - Fisika Pendidikan
Teori palsu
Fusi dingin - Teori gravitasi dinamik - Luminiferous aether - Energi orgone - Teori bentuk tetapSejarah
Artikel utama: Sejarah fisika. Lihat juga Fisikawan terkenal dan Penghargaan Nobel dalam Fisika.Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan.
Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya, pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan hidrostatik.
Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert. Pada 1687, Isaac Newton menerbitkan Filosofi Natural Prinsip Matematika, memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik; dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori ini cocok dalam eksperimen. Prinsipia juga memasukan beberapa teori dalam dinamika fluid. Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de Lagrange, William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitas memulai bidang astrofisika, yang menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori fisika.
Dari sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan oleh Robert Boyle, Thomas Young, dan banyak lainnya. Pada 1733, Daniel Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam mekanika klasik untuk menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang mekanika statistik. Pada 1798, Benjamin Thompson mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam panas, dan pada 1847 James Joule menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panasa juga dalam energi mekanika.
Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael Faraday, George Ohm, dan lainnya. Pada 1855, James Clerk Maxwell menyatukan kedua fenomena menjadi satu teori elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan Maxwell. Perkiraan dari teori ini adalah cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
Arah masa depan
Dalam fisika benda kondensi, masalah teoritis tak terpecahkan terbesar adalah penjelasan superkonduktivitas suhu-tinggi. Banyak usaha dilakukan untuk membuat spintronik dan komputer kuantum bekerja.
Dalam fisika partikel, potongan pertama dari bukti eksperimen untuk fisika di luar Model Standar telah mulai menghasilkan. Yang paling terkenal adalah penunjukan bahwa neutrino memiliki massa bukan-nol. Hasil eksperimen ini nampaknya telah menyelesaikan masalah solar neutrino yang telah berdiri-lama dalam fisika matahari. Fisika neutrino besar merupakan area riset eksperimen dan teori yang aktif. Dalam beberapa tahun ke depan, pemercepat partikel akan mulai meneliti skala energi dalam jangkauan TeV, yang di mana para eksperimentalis berharap untuk menemukan bukti untuk Higgs boson dan partikel supersimetri.
Para teori juga mencoba untuk menyatikan mekanika kuantum dan relativitas umum menjadi satu teori gravitasi kuantum, sebuah program yang telah berjalan selama setengah abad, dan masih belum menghasilkan buah. Kandidat atas berikutnya adalah Teori-M, teori superstring, dan gravitasi kuantum loop.
Banyak fenomena astronomikal dan kosmologikal belum dijelaskan secara memuaskan, termasuk keberadaan sinar kosmik energi ultra-tinggi, asimetri baryon, pemercepatan alam semesta dan percepatan putaran anomali galaksi.
Meskipun banyak kemajuan telah dibuat dalam energi-tinggi, kuantum, dan fisika astronomikal, banyak fenomena sehari-hari lainnya, menyangkut sistem kompleks, chaos, atau turbulens masih dimengerti sedikit saja. Masalah rumit yang sepertinya dapat dipecahkan oleh aplikasi pandai dari dinamika dan mekanika, seperti pembentukan tumpukan pasir, "node" dalam air "trickling", teori katastrof, atau pengurutan-sendiri dalam koleksi heterogen yang bergetar masih tak terpecahkan. Fenomena rumit ini telah menerima perhatian yang semakin banyak sejak 1970-an untuk beberapa alasan, tidak lain dikarenakan kurangnya metode matematika modern dan komputer yang dapat menghitung sistem kompleks untuk dapat dimodelkan dengan cara baru. Hubungan antar disiplin dari fisika kompleks juga telah meningkat, seperti dalam pelajaran turbulens dalam aerodinamika atau pengamatan pola pembentukan dalam sistem biologi. Pada 1932, Horrace Lamb meramalkan: