Jumat, 25 November 2011

Bukti Ilmiah Adanya Tuhan


Bukti-bukti Ilmiah (aqliyah) tentang adanya Tuhan

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini diperlukan pengkajian secara obyektif, bukan secara subjektif. Rasional, bahasa otak bukan emosinal. Mengapa ? jika pengkajiannya berdasarkan subyektivitas/emosional, maka hasilnya nisbi, relatif dan semu (kebenarannya terbatas). Semua agama itu benar, tentunya menurut kepercayaan dan keyakinan masing-masing, dimana jawabannya menjadi relatif, tetapi kalau dikaji secara rasional atau objektiv, tidak mungkin semua agama benar. pasti ada kebenaran mutlak dibalik kebenaran nisbi. Pasti juga ada kebenaran objektif yang berlaku universal (common denominator) di antara kebenaran subyektif yang terbatas. Baiklah! kita mulai pengkajian obyektivitas ini dengan mencari jawaban syarat-syarat Tuhan di dunia empiris (kehidupan nyata). Jika Tuhannya benar, berarti agamanya benar.
Pertama, Teori Realitivitas Einstein. Teori ini menganggap bahwa segala sesuatu adalah relatif dan terbatas jika masih berada.dalam empat dimensi, yakni ruang, waktu daya dan guna. Selama sesuatu itu masih terbatas oleh empat dimensi ini, maka selama itu pula disebut alam raya sebagai wujud ciptaan Tuhan. Karena Tuhan di luar empat dimensi tersebut di atas, maka berarti syarat Tuhan yang pertama adalah ''mutlak tak terbatas''. Teori realitivitas inilah yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan nakal tadi. pertanyaan-pertanyaan seperti; dimana, kapan, bagaimana dan siapa yang menciptakan Tuhan adalah masih terbatas pada ruang dan waktu. Kalau ada yang bertanya dimana Tuhan berada ? pertanyaan ini masih terbatas pada dimensi tempat. itu berarti masih merupakan bagian dari alam yang Dia ciptakan. Tuhan itu tidak terbatas oleh dimensi tempat. kapan Tuhan itu ada ? Hal ini terbatas pada dimensi waktu. Bagaimana Tuhan itu mengada ? Ini berarti terbatas pada wujud dan guna. Lalu siapa yang menciptakan Tuhan ? Teori ini megajarkan bahwa jawabannya adalah Tuhanlah yang menciptakan Tuhan (menciptakan dirinya sendiri). Asal jawabannya Tuhan, pasti berhenti pada kata Tuhan, Atau dihentikan oleh Tuhan. Kalau begitu sebenarnya teori realitivitas menyatakan sebenarnya Tuhan adalah Mutlak, tidak terbatas pada dimensi ruang, waktu, wujud dan guna. Hanya alam semestalah yang terbatas dan bersifat semu dan relativ.
Kedua, Teori Non Otomatik. Teori Ini menyatakan bahwa di muka bumi ini tidak ada yang otomatis. Atau terjadi dengan sendiri. di balik wayang pasti ada dalang, di balik film pasti ada sutradara, di balik permainan pasti ada pemain dan di balik ciptaan pasti ada pencipta. Maka mungkinkah rotasi evolusi alam menakjubkan para kosmolog, dan kemudian di tangannya lahir ilmu pasti, ilmu ruang angkasa (kosmologi) itu terjadi dengan sendirinya? Maka teori non otomatik ini menjelaskan, bahwa alam raya ini ada yang menciptakan. Itulah Tuhan sebagai penciptanya. Maka dengan mudah teori non otomatik ini menggugurkan teori atheis yang mengatakan bahwa Tuhan tidak ada.
Sebenarnya mereka (kaum atheis) sudah bertuhan, yakni bertuhan pada akalnya. Tatkala ia mengatakan Tuhan tidak ada, akal itulah yang menjadi 'tuhan'-nya. Pada dasarnya manusia itu tdak bisa mengelak dari ketuhanan, karena mengaku tidak bertuhan pun sebenarnya merupakan manifestasi dari ketuhanan itu sendiri. Yakni, ''tuhan'' dari mereka yang mengingkari Tuhan. jadi mereka tetap bertuhan, yaitu dengan mentuhankan akal pikiran, angan-angan dan persepsinya.sendiri.
Ketiga, Teori The Most, atau ''paling/ter'' (di atas segalanya), Artinya, paling tinggi (tertinggi). Atau paling kuasa (terkuasa). Atau paling mulia (termulia). Hanya satu, the only one. Satu dalam artian Tuhan itu hanya satu, tidak ada dua, tidak tiga, apalagi multi Tuhan. Kemudian satu dalam artian kebenaran. Yang benar itu hanya satu, semuanya salah. Pasti ada satu kebenaran obyektif di antara kebenaran subyektif. Pasti ada emas di antara timah, tembaga dan besi. Pasti ada mutiara di sela-sela lumpur. Pasti ada Tuhan di antara hantu-hantu. pasti ada agama di antara gama-gama.
Keempat, Teori Super Nature Power. Teori ini mengatakan bahwa ada kekuatan dahsyat di balik alam (nature), yakni kekuatan metafisik yang luar biasa. Contoh sederhana adalah ruh yang ada pada tubuh kita. Ruh adalah bion yang hidup, justru jasad ini adalah bion yang mati. Mayit bermata, bertelinga, berkaki tetapi tidak dapat berbuat apa-apa karena ruhnya sudah tidak ada. Berarti ruh adalah bion yang hidup. Sampai detik ini tidak seorang profesorpun, apalagi yang awam, berhasil mendeteksi bentuk dan warna ruh. ya karena memang ruh merupakan rahasia Allah swt.
Dari empat teori ini, silahkan cari kitab yang di anggap suci oleh umatnya. Jika kitab itu mengandung empat teori ini, maka kitab suci itu benar-benar suci. Baik, mungkin kita akan kehabisan waktu untuk mencari kitab-kitab suci. Jangankan kitab suci yang lain, kitab suci sendiri saja jarang kita sentuh.

Al qur'an Menjawab Secara Sempurna Problem-Problem Kehidupan & Bukti-Bukti Ilmiah Yang Paling Mutakhir

Mari kita buktikan bahwa empat teori di atas terjawab dalam Al-Quranul Karim. Pertama, Teori Realitivitas. Teori ini mengatakan bahwa Tuhan itu Mutlak, alam raya ini terbatas. Hal ini Allah jawab dalam surat yang pendek dan padat, tapi mengandung bobot tauhid yang luar biasa, yaitu surat Al-Ikhlas karena kita paling ikhlas membacanya. Bahkan kalau kita menjadi makmum (rela menjadi makmum kalau imamnya membaca surat ikhlas, red.). Ternyata bukan itu hikmah surat Al-Ikhlas. Al-Ikhlas itu kaitannya erat dengan laa ikraaha fiddin (tidak ada paksaan untuk memasuki agama Allah (QS. Al-Baqarah (2): 256). Mengapa demikian ? Karena agar ia ikhlas dan tidak menjadi beban dalam memeluk agama Allah (islam). Sehingga dalam melaksanakan agama Allah selalu di dasarkan pada keikhlasan-keikhlasan.
Baiklah! di balik pendeknya surat Al-Ikhlas ini, ternyata mengandung bobot tauhid yang luar biasa. Kita buktikan bahwa teori relitivitas langsung di jawab oleh Allah :



Artinya :
''Dia tiada beranak dan tiada diperanakan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia''. (QS. Surat Al-Ikhlas 3-4).

Dia (Allah) juga bersifat mukhalafatu lil hawaditsi (tidak ada makhlukpun yang menyerupainyai).

Senin, 25 Juli 2011

Debat 1 Da’i VS 20 Pendeta Dihadiri 10.000 Orang = 144 Masuk Islam, Termasuk 3 Pendeta

Armnews – Kabar gembira datang dari Ethiopia seputar perkembangan dakwah terbaru di sana Allahu Akbar.

Direktur pelaksana Dewan Internasional Untuk Pengenalan Islam (DIUPI), yang merupakan subordinat dari lembaga Islam Internasional, Rabithah Alam Islami, Syaikh Shalih bin Muhammad bin Abdul Wahid memuji kerja keras yang diupayakan kerajaan Arab Saudi di bidang dakwah kepada Allah.

Syaikh Shalih Abdul Wahid dalam keterangan persnya kepada kantor berita Saudi (WAS) melaporkan, buah pertama yang telah dipetik dari proyek ini adalah debat yang diselenggarakan di Ethiopia oleh salah seorang Da’i DIUPI di sana, yaitu Syaikh Qamar Husain, pengarang dua buah buku tentang Islam, Injil dan Taurat. Kedua bukunya itu laku keras, sampai-sampai kebanyakan pendeta di sana tergerak untuk membacanya. Hal itu mendorong mereka untuk meminta bertemu langsung dengan Syaikh Qamar. Jumlah mereka ada 20 orang.

Syaikh Shalih menjelaskan, setelah pertemuan itu, para pendeta itu meminta diadakannya debat terbuka di hadapan publik. Tak ayal, sekitar 10.000 orang yang terdiri dari umat Islam dan umat Nasrani hadir dalam debat terbuka yang bersejarah itu. Debat yang berlangsung selama 6 jam itu terfokus pada tiga tema. Hasilnya sungguh amat mencengangkan sekaligus menggembirakan kubu Islam di mana setelah debat itu usai, 144 orang yang terdiri dari laki-laki dan wanita masuk Islam dalam satu waktu, di antara mereka terdapat 3 orang pendeta.

Lebih lanjut Syaikh Shalih menambahkan, ketiga pendeta itu merasakan nikmatnya Islam dan setelah mengucapkan dua kalimat Syahadat mereka bercita-cita untuk melaksanakan ibadah Haji. Cita-cita tersebut diamini oleh pihak DIUPI yang menyatakan kesediaannya menanggung ongkos haji ketiga muallaf tersebut bersama sejumlah Da’i.

Salah satu tema yang sangat menonjol sehingga menggugah hati para muallaf itu untuk masuk Islam dalam debat itu, seperti yang disiratkan Syaikh Shalih adalah apa yang dilakukan sang Da’i, Qamar Husain yang mengajak mereka berdiskusi seputar syubhat yang terdapat dalam kedua buku karyanya tersebut, terlebih karena beliau sudah hafal di luar kepala isi kedua bukunya itu. Ditambah lagi dengan diadakannya dialog bersama para pendeta itu di lokasi kiblat yang penyebutannya terdapat dalam Taurat mereka. Dalam hal ini, Da’i Islam itu membantah pendapat mereka melalui teks-teks Taurat yang menyatakan bahwa Nabi Isa AS menyebutkan agar mereka menghadap kiblat selain Baitul Maqdis sepeninggal beliau.

Informasi yang terdapat dalam teks Taurat tersebut menurut Syaik Qamar, tidak berani diotak-atik oleh para pendeta maupun diinterpretasikan. Karenanya, beliau mengingatkan mereka terkait hal itu dengan firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah yang berbunyi (artinya),“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Rabb-nya; dan Allah sekali-kali tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS.al-Baqarah:144)

Syaikh Shalih, direktur pelaksana DIUPI menjelaskan, misi DIUPI adalah memperkenalkan Islam, dengan target memperkenalkan keindahan-keindahan Islam, mempublikasikan gambaran yang benar tentang masyarakat Islam dalam beragam bahasa, membela Islam di seluruh medan kehidupan serta bekerja untuk merealisasikan risalah Islam dalam menyebarkan keamanan, kedamaian, pembangunan peradaban, menjaga hak-hak Islam dan menyebarkan risalah Islam yang abadi ke seluruh dunia.

Ia menyebutkan, DIUP memiliki 10 proyek saat ini, di antaranya Kafalah Du’at (Menanggung biaya hidup para Da’i) dan mereka yang mengenalkan Islam kepada umat manusia. (almkhtsr/AH)

Sumber: Alsofwah

Jumat, 08 Juli 2011

Hayatilah Arti Bacaan Sholat Kita

Ati Salah Satu Doa Iftitah

Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahan sebagaimana Engaku mensucikan pakaian dari kotoran. Ya Allah, mandikan aku dengan air, salju dan embun.

INILAH ARTI/MAKNA DARI SURAT AL FATIHAH:

Ayat 1: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.

Rasakan betapa besar kasih sayang Allah kepada kita semua, bayangkan semua nikmat yang telah kita terima dariNya. Nikmat udara yang kita hirup, nikmat penglihatan, nikmat pendengaran, nikmat sehat. Apakah kita sudah berterima kasih padaNya??. Rasakan kasih sayang dan sifatnya yang maha pengasih serta pemurah. Rasakan getaran dihati anda, hingga timbul dorongan untuk menangis. Silahkan menangis jika dorongan itu memang kuat. Jangan tahan tangisan anda.

Ayat 2: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”

Rasakan betapa mulianya Allah, betapa Agungnya Dia , hanya Dialah yang berhak dipuji. Dialah Tuhan penguasa Alam semesta yang maha mulia dan Maha terpuji. Rasakan betapa hina dan tidak berartinya kita dihadapan Dia. Lenyapkan semua kesombongan diri dihadapaNya. Rasakan getaran yang dahsyat didada anda…

Ayat 3: “Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”

Rasakan seperti pada ayat pertama

Ayat 4: “Yang menguasai hari pembalasan”

Bayangkan seolah olah anda berada dihapan Allah di padang Mahsyar kelak. Dia lah penguasa tunggal dihari itu. Bagaimana keadaan anda dihari itu? Rasakan dan hayati ayat tadabbur yang anda dengar. Biarkan airmata anda mengalir . Menangislah dihadapan Allah pada hari ini , disaat pintu taubat masih terbuka. Jangan sampai anda menangis kelak dihari berbangkit ketika pintu taubat telah tertutup

Ayat 5: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”

Inilah pengakuan anda bahwa hanya Dia yang anda sembah, dan hanya padaNya anda mohon pertolongan. Buatlah pengakuan dengan tulus dan iklas.

Ayat 6: “Tunjukilah kami jalan yang lurus”

Mohonlah padanya agar ditunjuki jalan yang lurus. Jalan yang penuh dengan rahmat dan berkahNya. Dengarkan dan hayati kalimat tadabbur yang anda dengar

Ayat 7: “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.

Bayangkan jalan orang orang yang telah mendapat nikmat , kebahagian dan kesuksesan sebagai karunia dari sisinya. Berharaplah untuk mendapat kebahagian seperti orang itu.

Bayangkan pula jalan orang orang yang mendapat murka dan azabnya

Bayangkan pula jalan yang ditempuh orang yang sesat mohon agar dijauhkan dari jalan itu.

("Maha suci Engkau ya Allah, ya Tuhan Kami, dengan memuji Engkau ya Allah, ampunilah aku")

(Maha mendengar Allah akan pujian orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, untuk-Mu lah segala puji."

Duduk Diantara Dua Sujud

Ketika duduk diantara dua sujud membaca:

Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, wahdinii, warzuqnii (Ya Allah, ampunilah hamba, kasihanilah hamba, cukupilah hamba, tunjukilah hamba, dan berilah hamba rizki.)

Atau boleh juga membaca:

Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'afinii, wa'fu'annii. (Wahai Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, ber rizqilah aku, tunjukilah aku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah segala kesalahanku.)

“Penghormatan dan shalat serta kebaikan itu
bagi ALLAH. Wahai Nabi, salam atasmu dan
rahmat ALLAH serta berkat-NYA. Salam atas
kita dan hamba-hamba ALLAH yang saleh.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
ALLAH. Akupun bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan Rasul-NYA.”

[dari Ibnu Mas’ud, riwayat Bukhari, Muslim,
Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah,
Ahmed bin Hanbal]

Ya ALLAH, curahkanlah shalawat atas
hamba dan Rasul-MU Muhammad, Nabi
yang buta huruf. Dan atas keluarganya dan
istri-istrinya serta keturunannya,
sebagaimana ENGKAU curahkan shalawat
atas Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah
Muhammad, Nabi yang buta huruf dan
keluarganya beserta keturunannya,
sebagaimana ENGKAU memberkati Ibrahim
dan keluarganya, di seluruh alam
sesungguhnya ENGKAU Maha Terpuji lagi
Maha Mulia.

[dari Kaab bin Ajrah, riwayat Bukhari, Muslim,
Abu Uwanah, Ibnu Abi Syaibah, Abu Dawud
dan Al Hakim]

LOGO SKI SMAN 8 SURABAYA